Subscribe:

Labels

Rabu, 11 Desember 2013

PROKONTRA (PLTN) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Menurut Kepala Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN, Setiyanto, Indonesia memang sudah sepakat bahwa nuklir bukan untuk pembuatan persenjataan dan sejenisnya. Lalu meminta masyarakat agar mengerti pentingnya pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) bagi Indonesia saat ini. Bahkan menekankan di antara Amerika, Rusia, China dan India, hanya Indonesia yang belum pakai PLTN.

Mungkin perlu diteliti apa latar belakang Kepala Batan berkomentar demikian. Lepas dari hal tersebut dan lepas dari pro maupun kontra penggunaan PLTN di Indonesia, ada baiknya kita melihat Jepang, kenyataan yang ada hingga saat ini. Setidaknya sampai dengan Oktober ini apa yang telah terjadi dengan bencana meledaknya PLTN di Fukushima sejak 11 Maret 2013 saat bencana alam di sana itu

Perasaan kuat masyarakat Jepang untuk menghentikan nuklir bukan tanpa alasan. Operator PLTN Fukushima, Tepco,  di mana reaktor nya meledak setelah gempa bumi 11 Maret 2011, jelas-jelas banyak berbohong kepada masyarakat mengenai berbagai hal dan akhirnya terungkap pers Jepang besar-besaran.

Sejak saat itulah masyakarat Jepang semakin tidak percaya dengan para Operator PLTN di Jepang. Bahkan sampai saat ini pun.

Bisa dibayangkan, saat itu hanya 50 orang termasuk anggota mafia Jepang – Yakuza – membantu menjinakkan reaktor dan kebocoran nuklir di Fukushima, sehingga mereka kini dijuluki Pahlawan 50 oleh masyarakat Jepang. Pekerja yang lain kabur semua menyelamatkan diri setelah ledakan dan kebocoran nuklir tersebut.

Banyak dampak kecelakaan nuklir tersebut dan terakhir adalah larangan masuk ikan dan makanan laut dari Jepang ke Korea Selatan, sejak sekitar Juni lalu hingga Oktober 2013 ini. Ketua Federasi Asosiasi Koperasi Perikanan Nasional Jepang, Hiroshi Kishi,  2 Oktober 2013 sempat menghadap kepada Duta Besar Korea di Tokyo memohon agar larangan tersebut dicabut segera karena akan berdampak kurang baik bagi industri perikanan Jepang.

Menjadi pertanyaan kini, dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan cara kerja yang ada di Indonesia saat ini, apakah kita semua siap untuk tetap melanjutkan proyek PLTN di Indonesia dengan segala risiko yang sangat besar bagi anak cucu kita?

Daripada debat kusir berkepanjangan mengenai PLTN mengapa tidak mengembangkan pembangkit listrik sumber energi alternatif yang lain, misalnya matahari, gas bumi, batubara. Bahkan batubara di Kalimantan yang jumlah cadangannya terlalu amat sangat banyak, bisa dikembangkan untuk pembangkit listrik. Kualitas batubara Kalimantan pun telah ditingkatkan dengan level kekeringan jauh lebih baik oleh sebuah perusahaan Jepang di sana, sehingga nantinya tidak akan mengeluarkan asap tebal hitam seperti terjadi selama ini.

Penggunaan sumber energi tersebut masih jauh lebih baik, apalagi kalau melihat risiko terhadap kelanjutan kehidupan manusia di masa mendatang. Katanya Indonesia kaya akan sumber daya alam, mengapa tak dilakukan perencanaan dan pengembangan semua itu dengan lebih baik sejak sekarang. Tidak ada kata terlambat bagi upaya penyelamatan dan pengembangan hidup manusia bagi masa depan yang lebih baik. Sekarang juga dilakukan, kita pasti bisa!
 

PENEMUAN DUA SENYAWA BARU UNTUK MENGOBATI KECANDUAN ROKOK DAN ALKOHOL

Para peneliti di Klinik Ernest Gallo dan Pusat Penelitian di Universitas California, San Francisco, serta Pfizer Inc, telah menentukan bahwa dua senyawa baru mungkin efektif dalam mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin pada saat yang bersamaan.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Neuropsychopharmacology edisi 3 November 2010, para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada tikus secara signifikan diturunkan oleh dua senyawa yang ditargetkan ke reseptor asetilkolin neuronal nicotinic (nAChR) subtipe {alpha}3{beta}4*.
nAChRs merupakan protein yang ditemukan di dalam otak dan sistem saraf pusat lebih luas yang memediasi efek zat-zat seperti nikotin. Baru-baru ini studi genetika manusia telah menunjukkan bahwa pengkodean gen subtipe {alpha}{3}beta4* sangat signifikan bagi kerentanan terhadap ketergantungan alkohol dan nikotin.
“Masalah ini telah menerjemahkan temuan-temuan genetik penting dalam pengobatan yang lebih efektif bagi manusia,” kata rekan penulis senior, Selena E. Bartlett, PhD, direktur kelompok Pengembangan Praklinis di Center Gallo. Penulis utama studi ini adalah Susmita Chatterjee, PhD, dari Pusat Gallo.

Pekerjaan telah dilakukan dalam kolaborasi dengan para ilmuwan yang dipimpin oleh rekan-penulis senior, Hans Rollema, PhD, dalam Neuroscience Research Unit di Pfizer Inc
Salah satu senyawa baru, CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam sebuah studi klinis, catat Bartlett. Dia merekomendasikan sebuah studi klinis untuk mengevaluasi efikasi senyawa dan potensi manfaat baik dalam mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin.
Senyawa lainnya adalah PF-4575180. Keduanya dikembangkan oleh Pfizer.
“Kecanduan alkohol dan nikotin seringkali diperlakukan sebagai gangguan yang terpisah,” kata Bartlett, “terlepas dari kenyataan bahwa 60 hingga 80 persen peminum berat juga menghisap tembakau. Sangat sedikit strategi yang efektif untuk mengobati gangguan ini secara terpisah, apalagi secara bersamaan. Data kami menunjukkan bahwa dengan menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan bisa mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin dengan satu obat.”
Selagi senyawa memiliki dampak yang signifikan terhadap konsumsi alkohol pada tikus, asupan sukrosa tidak memiliki efek.” Hal ini menunjukkan bahwa tidak seperti obat lainnya yang sudah disetujui untuk penyalahgunaan alkohol, senyawa ini tidak mengganggu sistem pengimbalan alamiah otak dengan cara yang lebih luas,” kata Bartlett.
Rekan penulis dari penelitian ini adalah Pia Steensland dari Institutet Karolinska, Swedia; Jeffrey A. Simms dan Joan Holgate dari Gallo Center, serta Yotam W. Coe, Raymond S. Hurst, Christopher L. Shaffer dan John Lowe dari Pfizer.
Penelitian ini didukung pendanaan dari National Institute of Health, Departemen Pertahanan AS, Negara Bagian California, Yayasan BLANCEFLOR Boncompagni-Ludovisi, Bildt née, Yayasan Swedia-Amerika, dan Insamlingsstiftelsen Hjärnfonden/Yayasan Otak Swedia.
UCSF – afiliasi Klinik Ernest Gallo dan Research Center merupakan salah satu pusat terkemuka di dunia akademis untuk studi dasar biologis gangguan penggunaan substansi dan alkohol. Gallo Center menemukan molekul target potensial untuk pengembangan obat terapeutik yang diperpanjang melalui studi proof-of-concept klinis dan praklinis.
UCSF merupakan universitas terkemuka yang didedikasikan untuk mempromosikan kesehatan di seluruh dunia melalui penelitian biomedis lanjut, tingkat pendidikan sarjana di bidang ilmu pengetahuan dan profesi kesehatan, serta keunggulan dalam perawatan pasien.
Kesimpulan: Menurut saya penemuan ini adalah sangat bagi pecandu rokok dan alkoho. Karena banyak pecandu yang ingin berhenti dari rokok dan alkohol, tapi susah untuk berhentinya. Oleh karena itu dengan adanya penemuan ini mudah-mudahan para pecandu bisa benar-benar berhenti dari keduanya.